[Giveaway!] Kembali Bersepeda

Dua minggu yang lalu, pada hari Sabtu, seperti biasa saya bangun lebih pagi daripada suami saya. Hari itu sebenarnya suasana hati saya sedang kurang enak, jadi saya mencari-cari hal yang bisa menyibukkan saya. Lalu saya teringat pada sebuah benda yang sudah sejak lama ‘teronggok’ tak tersentuh di belakang rumah saya: sepeda lipat. Saya menengok keadaannya. Ternyata tidak sekotor yang saya bayangkan. Saya lalu memutuskan untuk membersihkannya dengan air sabun, sikat, dan lap.

Sepeda lipat itu saya beli beberapa tahun yang lalu, saat saya masih bekerja kantoran di Jakarta. Saya sempat mengendarainya beberapa kali untuk pergi ke kantor, tapi tidak sering. Sepeda ini juga yang waktu itu menemani saya berkeliling CFD di hari ketika suami saya pertama kali me-Yahoo! Messenger saya :p [link]. Intinya, sepeda ini menyimpan banyak kenangan.

Sayangnya, meskipun saya boyong ke Bandung setelah saya menikah, sepeda ini sudah beberapa tahun tidak saya kendarai. Alasannya sederhana dan agak culun, yaitu rumah saya dikelilingi oleh tanjakan. Akibatnya, saat saya bawa sepeda ini ke bengkel sepeda di dekat rumah saya, Bang Jack sang mekanik pun tidak berhenti menggeleng-gelengkan kepala karena prihatin melihat kondisinya.

//platform.instagram.com/en_US/embeds.js

Sejak Sabtu itu–berkat tangan ajaib Bang Jack–sepeda lipat saya pun kembali bisa beroperasi. Saya membawanya ‘jalan-jalan’ pertama kali di hari Senin, saat saya harus ke bank. Lalu berlanjut dia mengantarkan saya untuk berlari sore di Saraga. Hari itu, saya kembali ingat bahwa bersepeda memang salah satu kegiatan yang paling saya sukai sejak kecil. Bahkan dulu saya menyukai minggu ulangan umum karena dalam minggu tersebut saya dibolehkan oleh ibu saya untuk mengendarai sepeda ke sekolah.

Sampai hari ini, sepeda lipat yang di katalog website-nya tertulis berwarna tangerine itu sudah beberapa kali mengantarkan saya ke beberapa tempat: kelas-kelas yoga, kafe teman saya, rumah sakit, sampai ke pusat perbelanjaan untuk membeli pensil alis baru. Untungnya ternyata dia masih berfungsi dengan sangat baik, meskipun sudah sekian lama terabaikan.

Terus terang, ketika melihat sepeda saya sudah berkarat di mana-mana, apalagi ketika seorang pengunjung bengkel sepeda Bang Jack nyeletuk, ‘Udah Mbak, ini sih mendingan diganti sama yang baru aja,’ rasanya hati saya remuk, menyesal luar biasa. Padahal kalau selama ini saya sempatkan sebentar saja untuk mengendarainya setiap hari Minggu, mungkin kondisinya tidak akan separah itu.

Biar bagaimanapun, sepeda diciptakan untuk dikendarai, bukan untuk dijadikan pajangan. Supaya bisa berfungsi secara optimal, tentu dia harus sering-sering dikendarai–sama seperti mobil atau kendaraan lainnya. Logika yang sama juga saya aplikasikan pada prinsip saya menjaga kebugaran selama ini, semua organ-organ, otot, dan tulang belulang di dalamnya harus selalu ‘diingatkan’ akan fungsinya, diperlakukan sebagaimanamestinya, dikembalikan pada kodratnya.

Setelah beberapa kali bertualang bersama sepeda ini, saya pun menyadari kalau tanjakan-tanjakan yang mengelilingi rumah saya ternyata tidak seburuk yang saya bayangkan. Memang, di hari pertama, saya harus mengorbankan ego dan rela turun dari sadel untuk menuntun sepeda saya di paruh kedua tanjakan dekat rumah. Tapi bahkan ketika itu terjadi pun ternyata saya baik-baik saja dan tetap merasa senang. Mudah-mudahan saja saya bisa tetap rajin mengendarai sepeda ini, ya, karena ternyata bahagia sekali rasanya bisa berkendara tanpa harus bayar parkir 😛

//platform.instagram.com/en_US/embeds.js

 

Giveaway!

Saking lamanya saya tidak berinteraksi dengan sepeda ini, saya sampai sudah lupa saya menamainya dengan nama apa. Jadi, untuk siapa saja yang membaca post ini–jika tidak keberatan–saya mau minta tolong untuk membantu saya memberinya nama baru.

Silakan tuliskan usulan nama darimu di kolom komentar post ini. Buat yang namanya saya pilih untuk menjadi nama sepeda saya, akan ada hadiah berupa 1 pcs #GREENisGOOD FitTote dari LANA (boleh pilih sendiri mau warna apa). Mudah-mudahan sih, hadiah yang nggak seberapa ini bisa memotivasi pemenangnya untuk rajin berolah raga dan memperlakukan tubuhnya sesuai dengan peruntukannya, yaitu untuk aktif bergerak 😉

Saya tunggu usulan namanya sampai hari Minggu (6 November 2016), ya 😀 Nama pemenangnya akan saya umumkan di antara tanggal 7-13 November 2016.

Update (13 November 2016)

Selamat kepada… Debby Josephine!

Maka dengan ini, sepeda saya resmi bernama Kopral Jono atau akan lebih akrab dipanggil: Kojon 😆

 

Namasté 🙂

 

1minggu1 cerita

44 Comments

  1. Halo kak salam kenal, wah keren bgt activity nya klu mw ngusir boring hehe,

    Aq usulin namanya, “Shalu” emm q liat fotox cheerful banget, nama ini salah satu nama pemain di film Bollywood fav.ku, kepikiran aja kasih nama ini, biar kesannya cheerful aja hehe

    Like

  2. Salam kenal mba Dyahsynta… Usul namanya “fiets” yaaa, dlm bahasa belanda artinya sepeda. Kalau diucapkan juga mirip2 sama “fit”, tujuan dari berolahraga itu sendiri.

    Namaste

    Like

  3. Salam kenal ya mbaak hehe.. Seru nih baca blog tentang si sepeda lipat ini hihi.. Gimana kalo namanya si Manis, abis sepeda sama yg punya sama2 manis #haiyaaaa hahaha.. Simpel dan Indonesia banget gitu namanya si Manis, ga kaya nama anak2 sekarang yang panjang dan belibet hihi *termasuk anakku*

    Selamat sepedaan lagi ya mbak..
    Namaste!

    Angelika

    Like

      1. karena bisa bikin seger bila rutin digunakan

        *intinya mah, biar si nama etateh menjadi doa supaya synta konsisten menggunakannya*

        Like

  4. namanya Kopral Jono kaksyn, agar cadas dan orang orang segan untuk menikungmu di jalanan. atau Anak Jendral. wkwk :3

    Like

  5. Aih, kirain giveaway mau kasihin sepeda ini sebagai hadiahnya 😛

    Kalo kata saya mah udah kasih nama “Silipat” aja.

    Perkenalkan nama sepeda saya Silipat, tuh… keren kan?

    Kalau dilihat dari arti, lipat ya lipat, (sila cek KBBI) #dikeplaksilipat dech!
    yang pasti arti harfiahnya ringkas.

    Coba dech search kata lipat di mesin pencarian, kalau saya yang keluar selain sepeda, juga barang-barang yang praktis dan ekonomis, seperti kasur lipat, lemari lipat, bahkan sampai barang-barang harga lipat.
    Ini difilosofiskan (ceilah…) dengan kehidupan serta keseharian, kalau bisa dilipat, kenapa harus muter-muter? kalau bisa makan sehat, kenapa harus makan yang tidak sehat (hanya karena gengsi)? #nyambunggak?

    Pokoknya silipat ini bakal buat hidup Mbak Syn makin praktis, ekonomis, dan simple!
    sakitu we, bilih lieur panjang-panjang ngeblogpost dimari mah, hehehe!

    Like

  6. hai mbaa ..
    baca postingannya aq jadi pengen sepedahan juga ..

    buat namanya yg cocok apa yaa ??

    kalau aq sih punya nama “go-jack” .. bukan gojek yaa ..

    go-jack itu artinya bisa GOwes lagi karena bang Jack .. karena dengan bantuan beliau lah sepeda ini bisa digunakan kembali. yaa itung2 mengenang jasa beliau dan sepeda nya “reborn” lagi gitchuuu 🙂
    kalau sudah bisa digunakan lagi bisa dapet moment bagus lagi kaya pertama, bisa gowes bareng suami sambil ym an bareng sebelah2an hahay pitpiiiiiw ..

    Like

  7. Aku mau beride,

    Nama panjang : Ikan Buntal Duren
    Nama panggilan : KAREN
    Alasan : karna pertama kali kau ada dikontakku bertuliskan “Dyah Shinta Hadiansyah”. Tuh ada ikannya kan, tapi YA tunggu dulu di balik icon itu tersimpan kesamaan dengan dirimu, bisa mengembang dan mengempis.

    Jadi kurasa KAREN itu KEREN sih.

    Like

  8. Hai Mba nya.. .
    Menarik dech baca artikelnya
    Nama untuk sepedanya yg orange itu aq punya usul : “kausaumbha”
    Hehehe.. Itu bahasa sanskritnya dari orange, its so Synta banget semoga suka..
    Oh yha nick name nya bisa : “saum” hihihi.. Ngingetin ttg puasa juga..
    Puasa dari polusi misalnya?

    Like

  9. Ikutan kasih nama ah…
    Namanya si empus dari empusidae, pas diliat sepeda lipatnya mirip belalang sembah yg pernah singgah di rumah. Warnanya ada yg orenitem mirip sama sepedanya synta. Boleh di gugel buat liat wujudnya. Hahahaha
    Semoga semenjak dikasih nama jadi lebih sering dipake ya sepedanya 🙂

    Like

  10. setelah aku baca niiih. melihat si sepeda aku kepikirin kasih nama ‘atal’ dari bahasa hindi 😀 Itu artinya ‘tangguh’ karena apapun yg terjadi si sepeda tetap tangguh d kendarai dalam kondisi apapun… begitupun dgn empunya yg masih setia dan patah semangat hehehe

    salam! namaste

    Like

  11. setelah aku baca niiih. melihat si sepeda aku kepikirin kasih nama ‘atal’ dari bahasa hindi 😀 Itu artinya ‘tangguh’ karena apapun yg terjadi si sepeda tetap tangguh d kendarai dalam kondisi apapun… begitupun dgn empunya yg masih setia dan tak patah semangat hehehe

    salam! namaste

    Like

  12. Tiger. Warnanya orange sebelas dua belas sama warna harimau *maksa banget yaa haha
    Harimau itu terkenal sama keganasan, kekuatan dan perkasa, sama kayak sepeda kakak udah kuat nganterin kemana aja hehe

    Like

  13. akkk! teh syn, aku mau giveaway nya dulu pernah kepikiran mau beli malah, haha, lucu sih gabung tas gitu.. tapi ya semuanya hanya niat (termasuk mulai yoga nya)

    aku coba usulin nama ya hm, apa ya.. mungkin namanya “Prana” kya nama cwo ya Prana dalam bahasa Sansekerta artinya nafas. Tapi ada juga yang mengartikan energi.

    Harapannya, dengan memanggil sepeda sebagai “Prana”, teh synta jadi inget kalo:
    – Bersepeda bisa membuat nafas lebih kuat dan lebih teratur sehingga dapat menjaga tubuh menjadi lebih bugar
    – Bersepeda bisa bikin hati senang sehingga menimbulkan energi positif dan mood yang oke untuk aktivitas selanjutnya
    – Sepeda diciptakan untuk sering dikendarai agar optimal (dari tulisan di atas xD). Semoga someday “Prana” ini berperan seperti nafas, kebutuhan kehidupan *halah

    gitu lah teh pokoknya mah, hahhaaha..

    semangat ya~ semoga menemukan nama yang pas di hati

    Like

      1. Sama2 teh :*
        Eh itu comment aku kenapa ga ada tanda bacanya ya, padahal ada emot2nya segala itu teh xD wkwkwk.. yasud, yang penting intinya mah tersampaikan 😀 hihi

        Like

  14. Mbak Syn….salam kenal ya mbaak…
    Mau ikut usulin nama sepedanya… Gimana kalau Blessy, mbak? Dari kata Blessings dengan harapan semoga sepeda ini selalu membawa keberkahan bagi mbak Syn dan suami, ya berkah kesehatan, kebahagiaan, cinta dan rezeki.

    Salam sayang buat sepedanya ya mbak. 🙂

    Like

Leave a comment